PURBALINGGA – Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dan karyawan, SMKN 1 Kaligondang menggelar IHT (In House Training) yang dilaksanakan di ruang paralel SMKN 1 Kaligondang Jalan Raya Selanegara, Kaligondang, Purbalingga.
Berdasarkan keterangan dari Maful Hidayat, S.Pd.I., M.Pd selaku ketua penyelenggara dalam laporannya mengatakan bahwa, kegiatan IHT diikuti oleh 129 orang guru dan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan di SMKN 1 Kaligondang. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 5 hari sejak Senin, (27/12/2021) hingga Jumat, (31/12/2021).
“Kegiatan selama 5 hari yang diikuti oleh 129 orang guru dan karyawan, dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan sekolah. Dihari terakhir ada tugas mandiri bagi peserta, ” ungkapnya Senin, (27/12/2021).
Sementara itu, Maryono, S.Pd., M.Si selaku Kepala Sekolah dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan IHT dimaksudkan untuk menyiapkan konsep dan program masing-masing baik tenaga pendidik maupun kependidikan di sekolah tersebut.
“Komli sudah menyiapkan konsep dan program. Kelas Industri dengan menggandeng Dudi, dalam satu semester minimal 50 jam baik secara langsung maupun daring, ” tuturnya.
Di tempat yang sama, Dwi Yuliati Mulyaningsih, S.Pd., M.M. Kacabdin Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Tengah saat membuka kegiatan IHT secara resmi menyampaikan, agar seluruh peserta bisa mengikuti kegiatan tersebut secara utuh. Merupakan sebuah keharusan untuk mempersiapkan diri agar proses pembelajaran bisa secara tatap muka.
“Kegiatan mohon diikuti secara utuh sejumlah 129 orang baik guru dan karyawan. Menjadi tanggung jawab dan sebuah keharusan bersama untuk mempersiapkan diri agar pembelajaran secara PTM, ” tegasnya.
Disampaikan pula bahwa kunci keberhasilan sebuah SMK ada empat hal diantaranya bekerjasama dengan mitra, sekolah fokus pada output dan outcome, sekolah harus peka pada perubahan dan sekolah harus berani mempublikasikan diri.
“Empat hal ini harus diterapkan untuk keberhasilan sebuah SMK, diera digitalisasi era automatisasi ini sekolah harus merespon dengan baik dan berkreasi beraktivitas sebanyak-banyaknya untuk memberikan bekal keterampilan bagi siswa hal inilah akan menjadi publikasi di masyarakat, ” paparnya.
Ia juga berharap kegiatan IHT ini akan membawa perubahan baik bagi sekolah tentang pengelolaannya dengan tolok ukur kinerja sebuah SMK.
“Saya berharap, latihan ini nanti betul-betul membawa perubahan baik bagi sekolah. Dengan tolok ukur kinerjanyanya dari input, proses, output dan outcome serta kepercayaan masyarakat, ” pungkasnya. (RP)