PURBALINGGA – Sekolah Adiwiyata merupakan program pemerintah dalam bidang pendidikan yang berbasis pemanfaatan terhadap lingkungan. SMP Negeri 2 Pengadegan dalam proses menuju sekolah adiwiyata sebagai upaya menjadikan lingkungan sekolah yang baik, nyaman dan layak dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Fitriani Tri Rahayu, S.Pd selaku Kepala Sekolah tersebut, dalam program tersebut pihaknya melibatkan orang tua siswa dalam kegiatan kebersihan dan penghijauan lingkungan sekolah. Dimulai dari membersihkan ruang kelas, lapangan upacara, taman dan kebun sekolah, hingga menaman bibit tanaman dan menyirami tanaman.
“Ada 40 orang tua siswa yang berperan serta. Alhamdulillah, mereka antusias dan dibagi dalam beberapa kelompok untuk kebersihan dan penghijauan, ” terangnya saat dikonfirmasi, Jumat, (17/6/2022).
Lanjutnya, tujuan dari kegiatan tersebut untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah agar tetap bersih, nyaman, dan sejuk selaras dengan tujuan utama dari program adiwiyata. Selain itu, dengan melibatkan orang tua peserta didik, niscaya dapat meningkatkan kesadaran peserta didik untuk senantiasa peduli akan kebersihan dan penghijaun lingkungan sekolah.
“Makin banyak yang memberi contoh, Insya Allah akan makin tinggi pula tingkat kesadaran peserta didik terkait dengan perawatan lingkungan hidup, ” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Adiwiyata Anjar Widodo, S.Pd mengatakan dalam hal ini perlu keteladanan bagi siswa zaman sekarang agar mereka juga peduli lingkungan.
"Anak-anak zaman sekarang memang sangat perlu contoh, harapannya dengan makin banyak yang mencontohkan, anak sekolah akan makin paham pentingnya menjaga lingkungan hidup, " tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Wasis Sudiantoro, M.Pd selaku pengawas sekolah, mengajak warga sekolah dan orang tua siswa untuk senantiasa menjaga lingkungan sekolah. Ia terjun langsung melihat progres perkembangan sekolah tersebut dalam proses menuju sekolah adiwiyata.
Ia menyampaikan pentingnya kekompakan tim dalam proses menuju sekolah adiwiyata supaya seluruh kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
"Tim adiwiyata harus kompak. Tanpa kekompakan, sebutan sekolah adiwiyata hanya akan menjadi mimpi, " tegasnya. (RP)